Status WhatsApp Timbulkan Kontroversi, Bos Cafe Di Grenville Sampaikan Permohonan Maaf

Jakarta, Perpek Media – Terkait postingan yang mengkaitkan gelar nama haji dengan salah satu merk minuman keras (Miras) di Status WhatsApp (SW) beberapa hari lalu. Bos Cafe di Jakarta Barat menyampaikan permohonan maafnya pada Minggu (9/07/2023).

Dalam SW yang kontroversial milik seseorang yang diketahui adalah bos cafe ‘Siang Malam Green Ville’ saat ditemui awak media telah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya, karena melukai hati beberapa teman yang ada di kontak WA nya itu.

Ia juga mengaku tidak bermaksud menyinggung sebuah gelar yang biasa disebut nama (Haji) ini yang dikaitkan dengan sebuah foto gambar berjejer botol miras. Bos sebuah kafe ini langsung memberikan klarifikasi dalam sebuah video permohonan maafnya.

“Saya biasa dipanggil dengan sebutan koh inisial (H), mungkin apabila saya ada salah kata dalam postingan di status Whatshapp (WA) saya, sekali lagi disampaikan bukan untuk menyinggung tadinya. Dan saya tidak bermaksud melukai teman-teman saya yang berteman di kontak (WA) saya, akan tetapi disini saya dengan ikhlas mau meminta maaf kepada semua orang yang mengetahui postingan saya terutama teman saya yang kenal dengan saya, dan perlu diketahui pada saat itu pun postingan saya sudah langsung di hapus ketika dapat teguran dari temanya yang melihat postingannya,” ucapnya kepada awak media, Minggu (9/7/2023).

Lebih lanjut, Koh (H) bercerita bahwa dalam sebuah postingan itu terjadi sejak ketika dirinya masih bekerja di salah satu tempat hiburan malam di wilayah kawasan Jalan Taman Ratu, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Sebelumnya diberitakan oleh salah satu media terlihat beredar sebuah gambar beberapa botol minuman keras (Miras) merk Kapten Morgan diduga dikaitkan serta digabungkan dengan nama sebuah gelar (Haji) dalam sebuah postingan status whatshapp (WA) tersebut, diketahui menimbulkan persepsi buruk bagi salah satu temannya yang berteman dalam sebuah kontak di ponselnya dan sejumlah masyarakat sekitar.

Salah satunya ada yang protes dengan rasa sedikit rasa kecewa dan kesalnya melihat postingan tersebut yang melihat tulisan (Haji Morgan Bosq )dan sejumlah foto minumannya , dengan keras protes dari warga Grogol Petamburan, Jakarta Barat dengan berinisial (AB).

Menurutnya, gelar (Haji) adalah bagian dari sebuah titel dalam agama Islam yang menurutnya sakral dan tidak boleh dikaitkan dengan sebuah merk minuman keras.

“Dia itu kaya ngeledek nama gelar haji buat mainan, terlihat malah disatukan dengan merek minuman keras. Jadi terlihat dalam sebuah tulisan di status Whatshapp punya koh (H) itu seolah-olah nama merek minuman itu tadinya aslinya Captain Morgan dibawahnya ditambah tulisan menjadi Haji Morgan” ucapnya.

Ingat nama Gelar awalan dengan sebutan (haji) itu dalam agama Islam itu sakral, karena harus diperoleh dengan menjalankan ibadah panggilan ke tanah suci Mekkah dengan segala ranfkaian seluruh ibadahnya hingga ketika dia sudah pulang kerumahnya maka masyarakat selalu memanggil dengan sebutan nama gelar (Haji) jadi saya harap jangan pernah gelar nama dalam agama apapun dibuat mainan,” tegas AB saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/7/2023).

Selain itu, kata AB yang diketahui sebagai salah satu Tokoh Pemuda di wilayah Grogol Petamburan selanjutnya mengatakan, dalam sebuah postingan tersebut menurutnya tidak pantas untuk dilihat apalagi dipublikasikan di sebuah akun WhatshApp, terlebih lagi perlu diketahui ini masih masuk pasca lebaran haji atau diketahui Lebaran (Idul Adha).

Sebelumnya, seorang pengusaha cafe hiburan malam berlebel ‘Siang Malam Green Ville’ di kawasan Green Ville Jakarta Barat berinisial (H) ini diketahui telah memposting sebuah gambar botol miras merk Captain Morgan dan dijadikan sebuah status akun WhatsApp dengan ada tambah tulisan Haji Morgan Bosq, pada Jumat (7/7/) sekitar kurang lebih pukul 20.30 wib.

Menanggapi hal itu, AB diketahui akan berencana dalam waktu dekat ini melaporkan kepada tokoh agama sekitar yang tergabung dalam sebuah Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Kementerian Agama (Kemenag).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *